Setiap kali membaca thread di forum-forum android, atau di jejaring sosial,
terkadang menemukan beberapa istilah dan pertanyaan. HP nya sudah di root?
Penting ga sich root di android? Kalau di root, garansi hilang? Bagaimana
caranya rooting android?. Dan sudah beberapa kali orang yang beraktifitas
dengan android pasti menanyakan hal sama saat melihat HP android. Seberapa
penting sih rooting di android itu? Apa gunanya untuk kita?
Apakah arti ROOT?
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikLZMGqGa7WCmyQ992ENBRXqhAHSUh-_XU0wpkfMnRTrRtb1WjSSbwmv7oHS1-BRLU6yd9WvSWsZRsHEwBuq2zyKsZ7dU_BvPsBJGY94I5JRvApppPqR1pDP8HOhuWq8jOerYi4b6qJXY/s200/ROOT.jpg)
Apakah fungsi ROOT?
Hp Android yang sudah di root akan mampu mengeluarkan semua potensi dan
fitur yang terkunci seperti menginstall applikasi yang bukan berasal dari
Android market, fitur wireless tethering, mengubah tampilan, uninstall
applikasi default (crapware), flash custom ROM, dan lain-lain.
Karena OS Android basenya linux maka semua system di bentuk file dalam
android, root membuka akses secara langsung terhadap semua file di
system.
Android sendiri pasti memberikan hal yang dapat dirubah dan hal yang tidak
dapat dirubah oleh software dengan pertimbangan dari pihak pengembang dari
android. Terkadang kita membutuhkan sesuatu hal yang tidak dapat dirubah tanpa
lewat sistem android, perubahan tersebut bukan hanya performa, keamanan dan
kenyamanan juga menjadi dasar kenapa adanya rooting.
Seperti setting firewall, buffer sdcard, cpu clock setting dkk tidak di
berikan oleh android secara sistem oleh karena itu dibutuhkan root untuk
mengakses langsung ke dalam sistem android.
Pada dasarnya semua Handphone Android (atau tablet) dapat di root dengan
mudah, meskipun ada beberapa tipe tertentu yang memerlukan cara rooting
berbeda.
Apakah keuntungan dan kerugian ROOT?
Keuntungan :
1.Akses yang tak terbatas terhadap system Android
2.Instalasi aplikasi di memory card dan install aplikasi yang butuh root
pastinya
3.Un-install aplikasi-aplikasi bawaan vendor
4.Backup App+System
5.Instalasi ROM custom
6.Akses terhadap file-file sistem Android secara penuh
7.Overclock processor yang secara keseluruhan meningkatkan performa (tapi
membuat konsumsi baterai jadi lebih boros)
Kekurangan :
1.Garansi hilang
2.Mudah terinfeksi virus, malware atau spam krn sistem ponsel uda terbuka
Kesalah penalaran dalam arti "ROOT"
1.SU dalam root bukan berarti SuperUser namun berarti Switch User
2.Root bukan berarti menginstall ROM atau Firmware, dalam penginstallan ROM
atau Firmware,dapat untuk BRICK jauh lebih besar dbanding ROOT, jadi dapat
diambil kesimpulan dampak untuk brick dalam proses root kecil (bukan berarti
tidak bisa, namun kecil untuk terjadi brick)
3.Root dapat di unroot kemudian garansi bisa kembali? Tidak semuanya, ada
beberapa jika salah pada proses rooting maka garansi tidak akan kembali sebelum
anda meresetnya (biasa dengan bantuan USB jig)
Alasan utama vendor, root berarti garansi hilang
Mengapa vendor mengambil kebijaksaan untuk membatalkan garansi ketika anda
me-root android anda?
Seperti layaknya jika anda membeli barang yang telah rusak segelnya,maka
akan timbul perasaan bahwa barang tersebut tidak lagi original dan telah di
otak-atik lebih besar dibanding dalam posisi tersegel
Begitu juga vendor beralasan kenapa root membatalkan garansi, karena mereka
beranggapan bahwa anda telah memodifikasi android anda dan yang menyebabkan
kerusakan adalah anda bukan dari vendor (perlu diingat lagi segala sesuatu yang
terjadi karena kesalahan manusia akan membatalkan garansi, garansi berlaku jika
kerusakan disebabkan karena kesalahan pabrik dalam memproduksi)
Pentingkah Android di ROOT?
Pemilik Android disarankan tidak melakukan root bila memang tidak memerlukan
fitur yang Info Teknologi atau kepentingan yang saya sebutkan diatas, ini
karena ‘root android’ memiliki resiko celah keamanan, kemungkinan handphone
tidak berfungsi setelah root (sekali lagi saya tekankan bahwa root tidak sama
dengan memodifikasi, root hanya peroleh hak admin, dalam hal ini "setelah
root" berarti aktifitas yang anda lakukan setelah root bukan waktu anda
melakukan rooting), dan hilangnya garansi. Kembali pada kita apakah
membutuhkan sampai sejauh itu atau tidak.
Jadi saya tekankan rooting tidak hanya soal performa quadrant score dan
sebagainya, rooting adalah proses unlock sistem dimana salah satu benefit dari
unlock untuk setting performa.
Beberapa user menganggap android penting untuk di ROOT, berikut 10
alasan kenapa Anda perlu rooting Android device (sumber: Gopego)
10. Bloatware
Bloatware atau disebut juga sebagai ‘aplikasi sampah’ ada di mayoritas
ponsel Android. Anda pastinya mengenal Samsung TouchWiz, HTC Sense dan Motorola
MotoBlur sebagai custom UI yang memiliki sejumlah fitur dalam satu paket dan
telah ter-install dalam ponsel Android buatan masing-masing vendor itu.
Sejumlah bloatware bisa jadi sangat berguna tapi kebanyakan akan membuat Anda
tidak bisa melakukan banyak hal di ponsel Android Anda. Bloatware bisa
mempengaruhi performa ponsel bahkan memblokir sejumlah fitur dari ponsel
Android Anda. Yang terburuk, aplikasi bloatware itu tidak bisa Anda uninstall,
kecuali jika Anda rooting ponsel Android Anda.
9. Overclocking
Saat Anda rooting Android, Anda akan mendapatkan sejumlah kontrol ke
komponen hardware sehingga memungkinkan overclocking dan undervolting. Bukan
hal langka jika 1GHz CPU di sebuah ponsel Android bisa menjadi 1,6GHz meski
tentu saja cenderung mempengaruhi stabil tidaknya ponsel itu. Sejumlah aplikasi
yang hanya bisa dipakai di rooted Android juga bisa anda dapatkan di Android
Market baik untuk overclocking maupun undervolting, seperti SetCPU ($1,99) dan
Voltage Control (gratis atau $3,36 untuk versi Extreme).
8. Performa
Selain bisa overclocking, pengguna rooted Android bisa mendapatkan
peningkatan performa ponsel melalui kernel tweaks yang dilakukan oleh sejumlah
aplikasi, custom ROM, atau melalui sofware lain yang jadi pilihan Anda. Tweaks
semacam itu jika dikombinasi dengan overclocking akan meningkatkan performa,
seperti pada Nexus S yang performasnya naik sampai 250%.
7. Screenshots
Karena suatu alasan tertentu Google sebelumnya tidak memberikan kemampuan
screenshot dalam Android, sampai akhirnya fitur itu ada di Android 4.0 Ice
Cream Sandwich (ICS). Jika Anda tidak mau menunggu datangnya ICS ke ponsel
Android Anda, Anda bisa mendapatkan fitur screenshot dengan cara rooting
Android. Dengan rooting Anda akan bisa menggunakan aplikasi seperti Screenshot
atau PicMe.
6. Aplikasi Khusus Root
Ada ratusan aplikasi berguna yang bisa diakses hanya pada rooted Android.
Artinya, jika Anda rooting Android device maka Anda akan memiliki kesempatan
menggunakan aplikasi tersebut sementara tidak dengan user lain yang tidak
rooting Android. Berikut adalah contoh dari sejumlah aplikasi yang hanya bisa
dijalankan di rooted Android:
- Dual Mount SD Widget ($0,99): memungkinkan mount SD card baik ke ponsel
maupun PC pada saat bersamaan.
- Hexamob Recovery Pro ($1,39): membantu mengembalikan files yang tidak
sengaja terhapus dari internal memory atau SD card.
- Keyboard Manager (gratis): memberikan pilihan keyboard, satu untuk
portrait view keyboard dan lainnya untuk landscape mode.
5. Custom ROMs
Jika Anda ingin mendapatkan user experience terbaik di Android maka Anda
perlu flashing sebuah custom ROM yang memang didesain untuk user. Sejumlah
custom ROM bahkan memberikan versi Android terbaru sebelum rilis resminya.
Model custom ROM lain fokus pada fungsi dan stabilitas.
Salah satu custom ROM populer adalah CyanogenMod yang fokus pada peningkatan
performa dan tampilan yang cukup menarik.
ROM lain yang memiliki desain keren adalah MIUI ROM buatan developer China.
MIUI ROM yang ada saat ini berbasis Gingerbread dengan tampilan keren. Versi
ICS juga semakin stabil meski belum resmi rilis untuk publik.
4. Upgrade Android Lebih Awal
Anda masih menanti upgrade resmi ke Gingerbread untuk Android Froyo
smartphone Anda? Jika tidak ingin menanti lebih lama maka inilah saatnya Anda
rooting. Android custom ROMs memungkinkan Anda untuk mendapatkan Android OS
versi terbaru sebelum secara resmi diberikan melalui OTA update.
3. Meningkatkan Battery Life
Sejumlah besar custom ROM yang ada saat ini dibuat untuk meningkatkan umur
baterai melalui setting internal dan pengaturan aplikasi juga network dan
penghapusan bloatware. Aplikasi seperti SuperPower yang ada di Android Market
($4,25) memiliki kemampuan automatic management dari data connection dan radio
bands, Wi-Fi, Bluetooth, CPU speed, dan banyak lainnya.
2. Menghapus Spyware seperti Carrier IQ
Carrier IQ sampai saat ini masih menjadi ancaman serius bagi pengguna
Android devices, khususnya di Amerika. Meski opsel seperti Sprint telah
berjanji tidal lagi memakai jasa Carrier IQ tapi user tidak akan tahu jika
ponsel Android mereka tengah dimata-matai oleh spyware semacam Carrier IQ.
Trevor Eckhart yang menemukan adanya Carrier IQ juga telah memberikan sebuah
.apk yang disebut sebagai Logging Test App melalui forum XDA. Aplikasi ini akan
menunjukkan jika ponsel Android Anda memiliki spyware seperti Carrier IQ. Jika
hasil tes positif maka segeralah ke Android Market untuk mendapatkan Logging
Test App Pro Key guna mengapus Carrier IQ atau spyware lainnya. Hal ini hanya
bisa dilakukan jika ponsel Android Anda telah rooted.
1. Karena Anda BISA
Dan, tentu saja alasa utama rooting Android adalah kembali pada keinginan pribadi
Anda. Jika Anda ingin Android device bisa bekerja sesuai keinginan Anda maka
cara satu-atunya adalah dengan rooting.
Apabila anda sudah bertekat ingin melakukan Root silahkan baca artikel : Cara Root Android dengan Framaroot